Friday, April 28, 2006

Menyayangi Sesama

Oleh : Muhasuh


Tanpa kepedulian akan tumbuh kegersangan dalam jiwa .
Dan bila jiwa manusia sudah "gersang",
maka yang ada hanyalah hawa nafsu belaka.
Dan bila hawa nafsu sudah merajalela,
maka kehancuranlah yang bakal terjadi.



Hadits Nabi SAW
"Ketika seorang laki-laki sedang dalam perjalanan, ia kehausan. Ia masuk kedalam sebuah sumur yang curam, lalu minum disana. Kemudian ia keluar. Tiba-tiba ditemuinya seekor anjing yang menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilat tanah karena kehausan. Orang itu berkata : Anjing ini sedang merasakan apa yang telah saya rasakan. Lalu ia turun kembali ke sumur itu, memenuhi sepatunya dengan air, membawanya ke atas dengan menggigit sepatu itu, terus naik kembali ke atas dan memberi minum anjing itu. Alloh berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya". Para shahabat bertanya : Hai Rasululloh! Kalau kami mengasihi binatang apakah kami memperoleh pahala? Beliau bersabda: "Setiap hati yang pengasih mendapat pahala"Muslim 2098
---
Islam adalah dien (agama) bagi semesta alam (rahmatan lil 'alamin). Setiap penganutnya diwajibkan untuk senantiasa menebarkan rahmat bagi makhluk yang ada disekitarnya. Islam sendiri adalah keselamatan, yaitu keselamatan bagi diri dan lingkungannya. Allohpun memiliki sifat kasih dan sayang yaitu Rahman dan Rahim (Pengasih dan Penyayang). Dengan pemaparan sifat yang sederhana inilah seharusnya muslim(ah) mempelopori kepedulian terhadap sesama dan lingkungannya. Sebab kepedulian merupakan wujud dari kasih dan sayang itu sendiri.
---
Lihatlah contoh yang telah diberikan oleh generasi-generasi awal ummat ini. Jangankan dalam masa damai, dalam masa perangpun ummat dilarang untuk melakukan pengrusakan terhadap tanaman dan binatang secara semena-mena. Lihat pulalah ajaran agama ini (islam) yang mewajibkan ummatnya untuk senantiasa peduli terhadap masyarakat dia tinggal. Mari kita tengok beberapa wejangan agama ini: "Bila kalian membuat masakan perbanyaklah kuahnya agar tetangga kalian dapat menikmatinya, dan tidak diakatakan beriman kalau kalian tidur dengan kenyang sementara tetangga kalian kelaparan, dan masih banyak "wejangan-wejangan" dalam ajaran agama ini.
---
Pada situasi saat ini, ditengah situasi dunia yang dipenuhi amarah, ditengah belantara kekerasan, dan ditengah ketidakpedulian terhadap sesama, sukar rasanya bagi kita untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap lingkungannya. Manusia lebih memikirkan keuntungan diri sendiri dan tidak mau tahu terhadap kondisi sekelilingnya. Padahal kepedulian terhadap sesama dan terhadap lingkungan dimana kita tingggal adalah syarat mutlak dalam membangun suasana kehidupan yang beradab. Tanpa kepedulian akan tumbuh kegersangan dalam jiwa . Dan bila jiwa manusia sudah "gersang", maka yang ada hanyalah hawa nafsu belaka. Dan bila hawa nafsu sudah merajalela, maka kehancuranlah yang bakal terjadi.
---
Lihatlah penghancuran dan kehancuran yang dilakukan diberbagai bidang kehidupan dimana kita tinggal. Hutan kita mungkin akan lenyap dalam 15 tahun ke depan bila kita tidak peduli terhadap kelestariannya atau bila penebangan liar terus dilakukan tanpa henti. Banjir/ banjir bandang, tanah longsor dan bencana alam lainnya sudah merupakan tamu yanng mesti kita tunggu kehadirannya setiap saat. Binatang-binatang yang terlindungi sudah hampir punah, karena perburuan liar. Pencemaran lingkungan sudah semakin parah, manusia sudah tak peduli lagi terhadap akibat yang diperbuatnya, air sungai sudah tercemar dan berwarna hitam legam bahkan air sungai di sepanjang jl. Raya bogor kadang bewarna merah, biru, hitam dan banyak warna-warna lainnya. Penggunaan formalin dan borax yang dapat mengancam kehidupan manusiapun merajalela di produk-produk makanan yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Perang antar desa/ antar anak sekolah pun hampir setiap hari kita dengar dan saksikan yang diakibatkan oleh masalah yang sepele. Atau karena minyak sebuah negara adidaya rela memporakporandakan sebuah negeri yang berdaulat. Moral masyarakatpun dari waktu ke waktu terus meluncur bebas. Dan kemiskinan semakin merajalela dinegara yang disebut sebagai negara "gemah ripah loh jinawi", negara yang bila tongkat, kayu dan batu dilempar dimanapun akan tumbuh menjadi tanaman. Penindasan terhadap kaum (negara) lemah makin merajalela diseluruh dunia.
---
Itulah beberapa contoh dari dampak yang dihasilkan bila tidak ada kepedulian atau bila nafsu sudah dijadikan Tuhan.


Bisa saja dia melempar anjing itu, atau mengusirnya
ataupun masa bodoh, lebih-lebih suasana yang tidak kondusif
yang tidak dimungkinkan adanya penghargaan
---
---
Kembali kita menengok hadits yang menjadi pembahasan pada tulisan ini.
Menyayangi yang digambarkan dalam hadits di atas membuat kita harus merenung lebih dalam lagi, sebab perasaan kasih dan sayang (kepedulian) diperankan oleh dua makhluk yang amat berbeda dari seluruh sudut pandang apapun kecuali bahwa kedua-duanya adalah makhluk ciptaan Tuhan, lebih-lebih suasana yang menurut hemat kita tidak akan terjadi perasaan kasih sayang (kepedulian) seperti itu.
---
Seorang manusia tidak dapat mengambil keuntungan secara materi dari makhluk yang ada dihadapannya. Malah kecenderungan manusia yang lelah karena perjalanan jauh umumnya dilampiaskan dalam bentuk amarah. Bisa saja dia melempar anjing itu, atau mengusirnya ataupun masa bodoh, lebih-lebih suasana yang tidak ada siapapun disekelilingnya yang tidak dimungkinkan adanya penghargaan dari manusia yang lain. Sebab kecenderungan manusia untuk dianggap berjasa terkadang atau sering kali muncul dalam dirinya sehingga ia mau melakukan perbuatan baik kalau ada orang yang melihatnya tetapi kalau tidak ada yang melihatnya dia enggan, apalagi yang ada dihadapannya hanyalah seekor anjing yang dianggap najis oleh masyarakat kita. Jangankan seekor anjing, kucing yang "mencuri" sepotong ikan dimeja makan, kita kejar-kejar dan lempar sambil sumpah serapah.
---
Itulah perasaan kasih sayang (kepedulian) yang diperankan oleh seorang manusia terhadap makhluk yang dianggap najis oleh masyarakat kita yang bila kita atau tempat makanan kita dijilatnya mesti dicuci sebanyak 7 kali.
---
Dari hal tersebut, kita dapat mengerti bahwa kasih sayang (kepedulian) bukanlah didasarkan atas keuntungan fisik/ materi yang akan diperoleh atau diraihnya tapi didasarkan atas keuntungan ruhani yang akan diraihnya, sehingga perasaan kasih sayang muncul kepada siapa dan apa saja dimana kita tidak diawasi oleh orang lain, karena kita yakin bahwa Alloh senantiasa melihat sepak terjang kita.(QS 58:7)
---
Oleh sebab itu Rasululloh menyatakan bahwa Alloh berterima kasih pada orang itu dan mengampuni dosanya. Sebaliknya orang yang tidak menyayangi binatang atau menyiksa binatang walaupun orang itu rajin beribadah maka ia mendapat siksa Alloh. Sabda Nabi SAW:"Seorang disiksa Alloh pada hari kiamat lantaran dia mengurung kucing sehingga kucing itu mati. Karena itu Alloh memasukkannya ke neraka. Kucing itu dikurungnya tanpa diberi makan dan minum dan tidak pula dilepaskannya supaya ia dapat menangkap makanannya yang terdapat di bumi" (Muslim 2097).

Andaikan dunia dipenuhi oleh oang macam laki-laki dalam hadits di atas, sudah tentu dunia akan menuju pada peradaban yang beradab. Tidak akan terjadi pembalakan liar (illegal logging), tidak akan terjadi longsor dan banjir dengan hebatnya, tidak akan terjadi ketimpangan sosial yang makin meruncing. Dunia pada akhirnya akan damai, aman sentosa, sebab mereka saling peduli saling memahami bahwa hidup bukan hanya untuk mereka saja, tapi juga untuk anak cucu cicit kita.
---
Dari pemaparan diatas memperlihatkan kepada kita bahwa Kasih sayang bukanlah suatu sikap yang mementingkan hawa nafsu. Kasih sayang juga bukanlah melihat segala sesuatu dari kacamata diri dan orang lain. Tapi kasih sayang harus dilihat dari kacamata Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Sebab tidaklah dikatakan kasih sayang bila itu muncul dari hawa nafsu kita.(QS 60:7)
---
Demikianlah akhirnya kasih sayang akan membuat hati kita akan semakin kaya atau sebaliknya dengan kekayaan hati yang kita milikilah kita dapat melakukan kasih dan sayang kepada apa dan siapapun.
---
Dalam upaya meraih kasih sayang Alloh, kita harus berupaya melakukan kasih sayang terhadap makhluk di bumi. "Sayangilah yang dibumi nanti yang di langit akan menyayangimu". Semoga amarah, peringatan, nasehat merupakan wujud kasih sayang yang dilandasi oleh nilai-nilai Ilahiyah. Dan semoga Alloh memberikan kita kasih dan sayang-Nya. Amin.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home